
Sudah lama gak pernah nulis di blog ini lagi, maklum kesibukan menjadi penghambat utama yang membuat blog ini kian tak terisi tulisan dari pengalam pribadi saya.
Kali ini saya ingin bercerita tentang perjalanan sebagai DUTA PAJAK Provinsi SulSel 2011 hingga melepas masa jabatan awal desember baru-baru ini.
Tentunya mendapat predikat sebagai Duta Pajak adalah yang sangat membanggakan bagi pribadi saya. Perubahan sikap sangat saya rasakan selama menyandang predikat tersebut, dan semua aspek perubahan yang saya alami menjadi pelajaran berarti di perjalanan hidup.
Semua Duta Pajak perwakilan daerah masing-masing yang berjumlah 24 pasang, mendapat kesempatan sebagai tenaga out-sourcing di samsat daerahnya masing-masing, tentu pengetahuan tentang pajak secara empirik akan lebih baik jika secara teoritis. Ada keputusan yang cukup besar yang saya ambil berkaitan dengan menjadi tenaga out-sourcing tersebut, saya lebih memilih untuk tidak menerimanya dengan banyak sekali pertimbangan, tentu keputusan tersebut sangatlah sulit,tapi saya yakin bahwa keputusan yang telah diambil merupakan keputusan yang benar.
Penambahan pengetahuan perpajakan secara empirik saya peroleh dari teman-teman duta yang mengambil tawaran tersebut, sumber-sumber lain seperti majalah,artikel ataupun media-media lain juga menjadi sumber referensi penambah pengetahuan bagi saya, agar ilmu perpajakan tetap dimiliki.
Selama menjabat sebagai Duta Pajak, ada banyak hal yang telah saya laksanakan, sosialisasi mulai dari perorangan hingga yang jumlahnya banyak, menerima kunjungan dari anggota DPR dari Bali yang ingin mencari tahu tentang sistem perpajakan serta efektifitas dari adanya duta pajak karena mereka ingin pula membuat event yang sama di Bali yang menjadikan Sulsel sebagai daerah pertama yang mengadapakan pemilihan ini sebagai sampel, wisata bersama mengelilingi Sulawesi Selatan untuk menjalin keakraban seperti ke Bulukumba, Pare-Pare, Luwu Timur, dan beberapa Kab./Kota lainnya juga kerab dilakukan.
Saat tour, ada pengalaman yang cukup menarik, saat melakukan wisata di Kota Pare-Pare. Di tempat itulah untuk pertama kalinya menaiki olahraga air Jet-sky. Saat interest kala pertama duduk diatas Jet-sky, saya mencoba memacu gas semakin tinggi dan beraktraksi diatas air, tawa tidak pernah berhenti menghinggapi wajah, tentu itu adalah perasaan senang dan memicu adrenalin. Setelah mengendarai Jet-sky, bahkan ada teman-teman yang menawarkan diri untuk ditemani diatas Jet-sky, dengan senang hati saya penuhi permintaannya.Setelah itu, muncul rasa suka dengan olahraga tersebut dan membuat saya ketagihan dan berusaha mencari olahraga tersebut setibanya di Makassar, tapi sayangnya belum ada tempat yang menyediakan Jet-sky di Makassar, sangat disayangkan.
Hampir satu tahun telah berlalu setelah terpilihnya saya sebagai Duta Pajak 2011, dan sampailah kebulan Desember untuk melepas masa jabatan. Dimulai dari tanggal 3 Desember yakni masa Pra-Karantina diHotel JL Star untuk menambah pengetahuan finalis Duta Pajak Kab./Kota 2012, dan tanggal 4-7 Desember adalah masa Karantina di Hotel Clarion. Di kedua tahap tersebut, saya beserta dua rekan Duta 2011 di amanahkan untuk menjadi moderator selama kegiatan berlangsung. Tentunya sebagai Duta pajak 2011, saya selalu berusaha menunjukkan yang terbaik dari pribadi saya, dan menunjukkan kapasitas dan kapabilitas sebagai Duta tahun lalu.
Finalis tahun ini memiliki banyak talenta unik masing-masing dan membuat kami sulit untuk menentukan siapa yang nantinya berhak masuk sebagai 3 besar dan berhak menyandang predikat Duta Pajak 2012.